Sabtu, 22 November 2014

Flash Fiction - POV 2

Last Romeo


Langit sudah berwarna kemerahan ketika kamu bertemu dengannya. Saat tengah duduk di kursi taman sembari menutup kedua mata dengan pikiran yang masih terjaga, tiba-tiba saja seseorang menyumpalkan earphone ke sebelah telingamu.

Kamu yang tadinya sedang menikmati semilir angin musim semi dengan nyamannya langsung menoleh ke arah datangnya si pengacau, seorang  pria jangkung berambut pirang dan bertopi yang sedang mengunyah permen karet. Kabel earphone putih pun menjuntai dari telinga kanannya.

"Siapa kau?" tanyamu segera.

“Tidak baik berdiam seorang diri di taman. Sedang apa kau disini?”

Lain yang ditanya, lain pula yang dijawab. Dan aksen bicaranya tersebut sangatlah aneh. Siapa sebenarnya pria ini?

Akhirnya kamu dapat melihat wajahnya ketika ia menoleh. Wajah tampan dan tirus itu sempat mengingatkanmu pada seseorang di masa lalu. Tapi siapa?

"Kau tidak mengenalku?" tanyanya, yang kamu balas dengan gelengan dan kini ia mendengus. “Ternyata otakmu tidak berkembang dengan baik.”

Sekarang dia mengejekmu. “Siapa sebenarnya kau ini?” desakmu tak sabar.

Pria itu ternyata punya senyum menawan yang mampu membuatmu terhipnotis per sekian detik.



"Ini aku. Romeo." ucapnya.
  
note: tantangan @KampusFiksi #FFOrangKedua